SOSIALISASI “AKU SUKA PIRINGKU” SDIT AN NAJAH JATINOM KLATEN

Penulis

  • Suyami Suyami Universitas Muhammadiyah Klaten, Indonesia
  • Puput Risti Kusumaningrum Universitas Muhammadiyah Klaten, Indonesia

Abstrak

Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 didapatkan data bahwa tiga propinsi yang memiliki penurunan prevalensi stunting terbesar antara lain Kalimantan Selatan, Kalimantan Utaea dan Sumatera Selatan. Prevalensi stunting di Jwa Tengah masih di angka 20,8% menjadi salah satu propinsi yang penurunannya kecil yaitu diangka 0,1% dari 20,9% di tahun 2021. Prevalensi tertinggi pada balita usia 24-35 bulan dengan angka 25,59%. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah agar peserta mampu mengenali tanda gejala, dampak, dan pencegahan stunting serta mampu menyusun, menyiapkan makanan dengan menu gizi seimbang dengan setiap piringnya. Metodologi yang digunakan dalam kegiatan in yaitu sosialisasi dan mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan setelah diberikan sosialisasi dengan kuesioner tingkat pengetahuan. Hasil yang didapat dari kegiatan ini yaitu pengetahuan peserta meningkat setelah mengikuti sosialisasi.

Referensi

Anwar A, D. (2014). Stunting pada Anak Balita di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.

Ayukarningsih, Y. A. (2021). Stunting Berhubungan Dengan Perkembangan Anak Balita Di Puskesmas Cibeber Kota Cimahi Indonesia. Medika Kartika Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan.

Azmy U, Mundiastuti L. Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan NonStunting di Kabupaten Bangkalan Nutrients Consumption of Stunted and NonStunted Children in Bangkalan. Amerta Nutr. 2018;292–8.

Boundless. (2016, May 26 ). “Politics.â€. Retrieved Juny 2016, 01, from Boundless Sociology: https://www.boundless.com/sociology/textbooks/boundless-sociology-textbook/stratification-inequality-and-social-class-in-the-u-s-9/the-impacts-of-social-class-77/politics-460-4972/

Hardiansyah, & Supariasah, I. D. (2017). Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Gizi Bayi dan Balita

Iseu S, Aisyah AEY. Hubungan Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. J Kesehat komunitas Indones. 2021;17(1):240–6.

Miles, M. B., & Huberman, A. Michael. (1992). Qualitative Data Analysis, ter: Tjetjep Rohendi Rohendi dengan Judul: Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Miranti, M. D. (2020). Determinants of the incidence of stunting in the working area of Kinovaro Sigi Health Center. Enfermeria Clinica, 30, 246–252.

Samovar, L., Porter, R., R.Mc Daniel, E., & Roy, C. (2013). Communication Between Cultures.Eighth Edition. Wadsworth: Cengage Learning.

SSGI. (2022). Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2022. Jakarta: Balitbangkes Kemenkes RI.

Suliha. (2012). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Supariasa i dewa nyoman, Bakri B, Fajar I. Penilaian Status Gizi. edisi revi. Ester M, editor. jakarta: penerbit buku kedokteran; 2016. 333 p

Würtz, E. (2005). Intercultural Communication on Web sites: A Cross-Cultural Analysis of Web sites from High-Context Cultures and Low-Context Cultures. Journal of Computer-Mediated Communication, 11: 274–299.

Zahara AP. Faktor resiko kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja puskesmas kumanis kabupaten sijunjung. Αγαη. 2019;8(5):55.

Diterbitkan

2023-10-31

Cara Mengutip

Suyami, S., & Kusumaningrum, P. R. (2023). SOSIALISASI “AKU SUKA PIRINGKU” SDIT AN NAJAH JATINOM KLATEN. BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, 5(2). Diambil dari https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/JAIM/article/view/11094

Citation Check