Pendampingan Guru Tahfidz Untuk Meningkatkan Minat Menghafal Al-Qur’an Dengan Metode Storytelling
DOI:
https://doi.org/10.29040/budimas.v7i3.18372Abstract
Dibalik minat dalam menghafal Al-Qur’an, santri juga sering merasa bosan dalam menghafal Al-Quran. Ini menunjukan bahwa walaupun minat menghafal Al-Qur’an ada dalam setiap hati santri namun tidak bisa dipungkiri bahwa rasa bosan dan malas selalu mereka rasakan sehingga berdampak pada target dan jumlah hafalan santri. Keinginan menuntaskan hafalan memang sangat besar terukir difikiran mereka, namun rasa bosan dan rasa malas bisa saja datang kapan pun, ini dikarenakan kemuliaan Al-Qur’an membuat syetan tidak akan tinggal diam, godaan pasti dihembuskan oleh musuh nyata manusia itu, syetan melakukan berbagai cara untuk membuat manusia malas dan jauh dari Al-Qur’an. Pendampingan ini dilakukan kepada guru Tahfidz dengan tujuan dapat meningkatkan minat menghafal Al-Qur’an santri serta menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan. Metode yang digunakan dalam pendampingan ini adalah metode Participatory Action Research (PAR) dengan pendamping terlibat langsung dan guru tahfidz menjadi mitra aktif. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya minat menghafal Al-Qur’an santri, sehingga berdampak baik terhadap target dan capaian hafalan santri, dan metode bercerita tidak hanya membantu dalam meningkatkan minat menhgafal santri, tetapi juga membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi santri.